Sejarah Kota Cilacap (Jawa Tengah)


Cilacap, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Cilacap.
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Brebes dan Kabupaten Banyumas di utara, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Kebumen di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar (Jawa Barat) di sebelah Barat.
Berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat, Cilacap merupakan daerah pertemuan Budaya Jawa (Banyumasan) dengan Budaya Sunda (Priangan Timur).
Nusa Kambangan, sebuah pulau yang tertutup terdapat lembaga pemasyarakatan Kelas I, terdapat di kabupaten ini.
Pulau ini sering juga disebut sebagai AL Catraz-nya Indonesia.
Ada beberapa Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I yang masih aktif antara lain: LP Permisan, LP Kembang Kuning, LPBatu, dan LP Besi.
1. Zaman Kerajaan Jawa
Penelusuran sejarah zaman kerajaan Jawa diawali sejak zaman Kerajaan Mataram Hindu sampai dengan Kerajaan Surakarta.
Pada akhir zaman Kerajaan Majapahit (1294-1478) daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap terbagi dalam wilayah-wilayah Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur dan Kerajaan Pakuan Pajajaran, yang wilayahnya membentang dari timur ke arah barat :
- Wilayah Ki Gede Ayah dan wilayah Ki Ageng Donan dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
- Wilayah Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur
- Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Menurut Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran setelah diserang oleh kerjaan Islam banten dan Cirebon jatuh pada tahun 1579, sehingga bagian timur Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Oleh karena itu seluruh wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap disebelah timur dibawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang dan sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Kerajaan Pajang diganti dengan Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopatipada tahun 1587-1755, maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram .
Pada tahun 1595 Kerajaan Mataram mengadakan ekspansi ke Kabupaten Galuh yang berada di wilayah Kerajaan Cirebon.
Menurut catatan harian Kompeni Belanda di Benteng Batavia, tanggal 21 Pebruari 1682 diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari Citarum, sebelah utara Karawang ke Bagelen.
Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan Limbangan.
2. Zaman Penjajahan Belanda
Pembentukan Onder Afdeling Cilacap (dua bulan setelah Residen Launy bertugas) dengan besluit Gubernur Jenderal D.De Erens tanggal 17 Juli 1839 Nomor 1, memutuskan :
"Demi kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan selatan Banyumas dan peningkatan pembangunan pe,abuhan Cilacap, maka sambil menunggu usul organisasi distrik-distrik bagian selatan yang akan menjadi bagiannya, satu dari tiga Asisten Resident di Karesidenan ini akan berkedudukan di Cilacap".
Karena daerah Banyumas Selatan dianggap terlalu luas untuk dipertahankan oleh Bupati Purwokerto dan Bupati Banyumas maka dengan Besluit tanggal 27 Juni 1841 Nomor 10 ditetapkan :"Patenschap" Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan satu afdeling tersendiri yaitu : afdeling Cilacap dengan ibu kota Cilacap, yang menjadi tempat kedudukan kepala Bestuur Eropa Asisten Residen dan Kepala Bestuur Pribumi Rangga atau Onder Regent.
Dengan demikian Pemerintah Pribumi dinamakan Onder Regentschap setaraf dengan Patih Kepala Daerah Dayeuhluhur.
Bagaimanapun pembentukan afdeling memenuhi keinginan Bupati Purwokerto dan Banyumas yang sudah lama ingin mengurangi daerah kekuasaan masing-masing dengan Patenschap Dayeuhluhur dan Distrik Adiraja.
Adapun batas Distrik Adiraja yang bersama pattenschap Dayeuhluhur membentuk Onder Regentschap Cilacap menurut rencana Residen Banyumas De Sturier tertanggal 31 Maret 1831 adalah sebagai berikut :
Dari muara Sungai Serayu ke hulu menuju titik tengah ketinggian Gunung Prenteng.
Dari sana menuju puncak, turun ke arah tenggara pegunungan Kendeng, menuju puncak Gunung Gumelem (Igir Melayat).
dari sana ke arah selatan mengikuti batas wilayah Karesidenan Banyumas menuju ke laut.
Dari sana kearah barat sepanjang pantai menuju muara Sungai Serayu.
dari batas-batas Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks. Kawedanan Kroya , karena waktu itu belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari sub bagian Distrik Adiraja dan sebagai Distrik Banyumas.
Sehingga luas kawasan Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap sekarang.
Pada masa residen Banyumas ke-9 Van de Moore mengajukan usul Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 3 Oktober 1855 yang ditandatangani Gubernur Jenderal Duijmaer Van Tuist, kepada Menteri Kolonial Kerajaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada tanggal 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5 Januari 1856 Nomor 7/A disampaikan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Usul pembentukan Kabupaten Cilacap menurut Menteri Kolonial bermakna dua yaitu permohonan persetujuan pembentukan Kabupaten Cilacap dan organisasi bestir pribumi dan pengeluaran anggaran lebih dari F.5.220 per tahun yang keduanya memerlukan persetujuan Raja Belanda,setelah menerima surat rahasia Menteri Kolonial Pemerintah Hindia Belanda dengan besluit Gubernur Jenderal tanggal 21 Maret 1856 Nomor 21 antara lain menetapkan Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap).
Daftar Nama Bupati Cilacap :
1. R. Tumenggung Tjakra werdana II (1858-1873)
2. R. Tumenggung Tjakra Werdana III (1873-1875)
3. R. Tumenggung Tjakra Werdana IV (1875-1881)
4. R.M Adipati Tjakrawerdaya (1882-1927)
5. R.M Adipati Arya Tjakra Sewaya (1927-1950)
6. Raden Mas Soetedjo (1950-1952)
7. R. Witono (1952-1954)
8. Raden Mas Kodri (1954-1958)
9. D.A Santoso (1958-1965)
10. Hadi Soetomo (1965-1968)
11. HS. Kartabrata (1968-1974)
12. H. RYK. Moekmin (1974-1979)
13. Poedjono Pranyoto (1979-1987)
14. H. Mohamad Supardi (1987-1997)
15. H. Herry Tabri Karta, SH (1997-2002)
16. H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM, M.Si (2002- sekarang)
Daftar KEcamatan di CILACAP :
1. Adipala
2. Bantarsari
3. Binangun
4. Cilacap Selatan
5. Cilacap Tengah
6. Cilacap Utara
7. Cimanggu
8. Cipari
9. Dayeuhluhur
10. Gandrung Mangu
11. Jeruklegi
12. Kampung Laut
13. Karang Pucung
14. Kawunganten
15. Kedungreja
16. Kesugihan
17. Kroya
18. Majenang
19. Maos
20. Nusawungu
21. Patimuan
22. SAmpang
23. Sidareja
24. Wanareja
VISI DAN MISI
VISI
Visi Pemerintah Kabupaten Cilacap sesuai RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Cilacap Tahun 2008-2012 adalah
"Terciptanya Pemerintahan yang Tangguh, Terpercaya dan Mandiri Guna Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat"
MISI
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Cilacap ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pemerintahan daerah secara efisien dan efektif dengan mensinergikan upaya-upaya bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat (Good Governance).
2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik sumberdaya aparatur maupun sumberdaya masyarakat secara luas sebagai modal dasar bagi pelaksanaan otonomi daerah.
3. Memberikan pelayanan prima dalam rangka menumbuhkan iklim investasi yang sehat.
4. Penguatan struktur perekonomian daerah melalui penguatan potensi ekonomi lokal.
5. Meningkatkan pembangunan atau penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur ekonomi, perdagangan, pendidikan dan kesehatan untuk mencapai derajat manusia yang bermartabat.
6. Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
LAMBANG DAERAH
Bentuk dan Wujud Lambang Daerah
Bintang Segi Lima;
Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah yang berkepribadian Pancasila.
Tugu Pahlawan dengan lidah api diatas gelombang Laut Selatan;
Tugu Pahlawan melambangkan perjuangan heroik masyarakat Daerah dimasa Revolusi 1945.
Lidah api menunjukkan hitungan 5, berarti perjuangan yang berdasarkan Pancasila.
Gelombang Laut Selatan dengan lekuk gelombang berjumlah 4 dihubungkan dengan lidah api (5) berarti bahwa perjuangan yang berkobar-kobar sejak Revolusi 45 berdasarkan UUD 45 dan jiwa juang 45.
Kembang Wijayakusuma;
Merupakan lambang Wahyu Negara pada saat masih berbentuk kerajaan.
Wijayakusuma menjadi nama pengenal khas dan merupakan lambang hidup daerah.
Kembang ini hanya ada dan tumbuh di Cilacap saja (bunga gaib).
Padi dan Kapas;
Melambangkan keluhuran cita-cita masyarakat Daerah mewujudkan masyarakat adil dan makmur dalam mengemban Amanat Penderitaan Rakyat.
Padi dan Kapas bermakna kegiatan masyarakat di bidang pangan dan sandang.
Jumlah butir padi 17 dan kapas 8, dihubungkan dengan Kembang Wijayakusuma yang berkelopak 4 dan berdaun bunga 5, menunjukkan betapa keramatnya Proklamasi Tujuhbelas Delapan Empatlima.
Ikan Hiu;
Ikan Hiu melambangkan Cilacap berada di daerah pantai laut selatan, penghasil ikan, dan sebagian dari masyarakatnya adalah nelayan.
Warna Lambang Daerah dan maknanya
Warna Merah Hati :
keberanian, keuletan, kewaspadaan serta melambangkan perjuangan yang gagah berani
Warna Kuning Emas :
keluhuran didalam mengemban tugas
Warna Putih :
kesucian jiwa
Warna Hitam :
ketenangan dan ketabahan
Warna Hijau :
kesuburan dan kemakmuran
Warna Biru Laut / Biru Tua :
Cilacap terletak di pantai selatan, Samudera Indonesia
Seluruh warna menggambarkan kepribadian masyarakat Daerah.
MOTTO :
JALA BHUMI WIJAYAKUSUMA CAKTI
JALA : Air, Lautan
BHUMI : Tanah, Daratan
WIJAYAKUSUMA : Bunga Kejayaan
CAKTI : Ilmu Tertinggi
Artinya adalah :
"Kemampuan membudidayakan bumi, laut, air untuk kemakmuran"
sejak 1986 Kabupaten Cilacap telah memilik lagu sesanti berjudul Cilacap Bercahaya, ciptaan Sumardi HS, lirik ditulis oleh mantan Bupati Cilacap, HM Supardi.
Sesanti
CILACAP BERCAHAYA
Bersih Elok Rapi Ceria Hijau Aman Jaya

--------
Benteng Pendem Cilacap
Benteng Pendem Cilacap (bahasa Belanda: Kustbatterij op de Landtong te Cilacap), dibangun 1861, adalah benteng peninggalan Belanda di pesisir pantai Teluk Penyu kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bangunan ini merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektar secara bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 hingga 1879. Benteng pendem sempat tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986.
Sejarah
Benteng Pendem dahulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap, Jawa Tengah yang didesain oleh arsitek Belanda. Benteng ini difungsikan untuk menahan serangan yang datang dari arah laut bersama dengan Benteng Karang Bolong, Benteng Klingker, dan Benteng Cepiring. Benteng Pendem difungsikan hingga tahun 1942. Ketika perang melawan Pasukan Jepang, benteng ini berhasil dikuasai Jepang. Tahun 1941, Jepang meninggalkan benteng ini karena kota Hiroshima dan Nagasaki dibom oleh sekutu; sehingga, benteng ini diambil alih oleh TNI Banteng Loreng Kesatuan Jawa Tengah. Dalam penguasaan TNI, benteng ini digunakan para pejuang kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut.
Ruangan
Bangunan benteng pendem terdiri dari beberapa ruang yang masih kokoh hingga kini. Namun, sejak awal ditemukan, ruangan dalam benteng belum sepenuhnya diketahui. Ruangan dalam benteng yang umum diketahui terdiri dari barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu, ruang penjara, dapur, ruang perwira, dan ruang peluru. Ada pula yang menyatakan bahwa dalam benteng tersebut terdapat terowongan menuju benteng-benteng lain dan sejumlah gua di pulau Nusakambangan. Namun, hingga kini hal itu belum sepenuhnya terbukti.
------
NUSAKAMBANGAN
A. Tentang Nusakambangan
Pulau Nusakambangan yang menyandang predikat poelaoe boei terletak di selatan kota Cilacap dan tidak terlalu sulit untuk dicari di peta. Kita tinggal menelusuri bagian selatan pesisir Pulau Jawa. Pulau ini berbentuk panjang, mirip seekor puma yang sedang berlari dan pulau ini berimpit dengan sebuah semenanjung kecil berbentuk seperti mata bajak yang berupa sebuah kota, yaitu kota Cilacap.
Dilihat dari Pantai Teluk Penyu, Pulau Nusakambangan terlihat sangat dekat dengan kota Cilacap. Memang, letaknya hanya + 10 Km dan untuk perjalanan dari Cilacap ke Nusakambangan hanya memerlukan waktu + 10 menit.
Pulau Nusakambangan terletak membujur dari arah barat ke timur sepanjang + 36 Km, lebarnya bervariasi antara 6 sampai 8 Km. Luas keseluruhan + 210 Km2. topografinya berbukit-bukit dan penuh dengan hutan dan belukar ketinggian 0-50 meter dpl. Curah hujan rata-rata 2530 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 170 hari.
Sebelah utara pulau berbatasan dengan muara sungai Citanduy, Segara Anakan, Bengawan Donan, dan Selat Cilacap. Sebelah timur, selatan, dan barat berbatasan dengan Samudera Indonesia atau Samudera Hindia.
Sebelum menjadi tempat penampungan narapidana, Pulau ini telah berpenduduk dengan mata pencaharian bercocok tanam, mencari hasil hutan, dan menangkap ikan. Penggunaan tenaga napi dalam pembuatan benteng pertahanan di Nusakambangan pada 1861 menjadi titik awal masuknya orang-orang hukuman atau perantaian ke pulau ini. Keberhasilan yang dicapai pemerintah Hindia Belanda dalam melakukan pengawasan dan pengamanan terhadap napi saat itu dipakai sebagai dasar penetapan pulau tersebut sebagai pulau penampungan bagi orang hukuman atau penal colony. Sebelum keputusan diambil, Pemerintah Hindia Belanda melakukan penelitian lebih dahulu terhadap pulau lainnya, seperti Pulau Nusa Barung di JATIM, Prinsen Eiland di Ujung Kulon, dan Krakatau di Selat Sunda.
Namun, pilihan terakhir tetap tertuju pada Pulau Nusakambangan. Pada 1908, Gubernur Jendral Hindia Belanda mengeluarkan ketetapan bahwa pulau tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai poelaoe boei atau bijzonderestaf gevangenis. Selanjutnya status pengawasan dan pemilikan pulau tersebut diserahkan kepada Raad van Justitie atau Departemen Kehakiman. Selain itu Pemerintah Belanda menggunakan pulau ini sebagai basis Pertahanan dan penduduk dipindahkan ke tempat seperti Kampung Laut, Jojok, dan Cilacap.
Pulau Nusakambangan sejak ditetapkan sebagai poelaoe boei sampai sekarang berstatus kepemilikan dan pengelolaannya berada di bawah Departemen Kehakiman. Sarana dan Prasarana untuk keperluan penduduk seperti air, komunikasi, pendidikan,dll sangat lengkap dan tersedia meski cukup memperihatinkan. Kebutuhan air bersih menggunakan air yang bersumber dari air perbukitan yang disalurkan melalui pipa-pipa ke masing-masing Lembaga Pemasyarakatan (LP) dan perumahan. Untuk penerangan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Sejak Tahun 2001, PT. Holcim (dulu PT. Semen Nusantara) memberi bantuan listrik ke seluruh LP di pulau ini.
Sarana Transportasinya terbagi menjadi 2 yaitu laut dan darat. Sarana komunikasinya dengan telepon engkel yang berusia lebih dari 50 tahun. Sedang untuk berhubungan ke luar pulau dengan telepon Otomat yang berada di dermaga Wijayapura, Cilacap. Sarana pendidikan untuk anak-anak pegawai tersedia sebuah SD, yaitu SD Tambakreja 05 dengan guru dari Cilacap. Untuk sarana pelayanan kesehatan terdapat sebuah Rumah Sakit, dan juga sarana-sarana lain yang kondisinya cukup baik.
B. Sejarah Nusakambangan
5 Oktober 1705, kerajaan Mataram dan Belanda mengadakan perjanjian. Meski Nusakambangan berada di wilayah kekuasaan Belanda, tetapi sampai 1830 Cilacap masih dibawah kekuasaan Kerajaan Mataram, dan mrnjadi wilayah kekuasaan Kasunanan Surakarta setelah kerajaan Mataram pecah. Sebelumnya, Cilacap disaebut dengan Donan. Pada masa Donan sering terjadiserangan oleh Perompak. Suatu hari tahun 1801 saat para prajurit sedang bercocok tanam, tiba-tiba datang serangan perompak dari Celebes dan Borneo sehingga banyak prajurit yang tewas.
Setelah kejadian itu, Sri Susuhunan Paku Buwono IV kembali mengirim pasukan ke Donan untuk menambah jumlah pasukan. Kemudian dibentuk formasi baru yang membuat para perompak tidak lagi menyerang sejak 1801. pada tahun 1819 pemerintah Belanda menempatkan 30 personel pasukan artilerinya di timur Nusakambangan untuk menguasai Cilacap.
Setelah Perang Diponergoro tahun 1830, Cilacap berhasil dikuasai Belanda dan kemudian tahun 1836 dibangun dua benteng yang diberi nama Benteng Karang Bolong dan Benteng Njappa untuk menghadapi kapal musuh yang akan masuk ke sekitar semenanjung. Tahun 1883 benteng tersebut rusak karena gelombang air pasang akibat letusan Gunung Krakatau dan pada 1908, Nusakambangan ditetapkan sebagai poelaoe boei sehingga seluruh pasukan Belanda ditarik dari tempat itu.
Nusakambangan disebut poelaoe boei setelah dibangun sebuah penjara lagi pada tahun 1910 untuk menampung tahanan Belanda yang dipekerjakan sebagai petani karet. Sebutan poelaoe boei semakin kuat setelah enam penjara baru didirikan sejak 1925 hingga 1950 yang dapat menampung + 7000 orang narapidana.
Pos penjagaan pulau ini menjorok dari pantai ke arah selat berjarak 5 sampai 25 meter dan antara satu dengan lainnya berjarak 2 Km. Pada 1985, Menhan menutup lima dari sembilan LP karena bangunannya semi permanen sudah tak layak pakai. Tahun 1999 penghuni LP ini berumlah 405 orang dengan pegawai pwngawas 354 orang atau dengan rasio 1:1,14.
Kisah pelarian terbesar adalah pada 20 Mei 1982, 34 napi melarikan diri. Tetapi pada 22 Juni 1982, pencarian dihentikan karena senua napi berhasil tertangkap. Dari 34 orang napi yang melarikan diri, 21 orang ditangkap hidup-hidup dan 13 orang mati. Dari 13 orang napi yang mati, 8 orang tertembak di Nusakambangan, 4 orang tertembak di perairan JABAR, dan 1 orang dimakan binatang buas di hutan Nusakambangan. Napi yang mati dan dimakan binatang buas tersebut bernama Max Woworuntu. Mayatnya ditemukan oleh petugas di daerah Slok Maung, sebelah barat LP Karanganyar, Nusakambangan. Tim pencari mulanya menemukan isi perut manusia. Sekitar 50m dari itu tergeletak tengkorak yang setengah bagiannya masih ditutupi daging. Lalu pada hari berikutnya, petugas menemukan semua bagian tubuh yang terpisah-pisah seperti dicabik-cabik binatang buas. Hanya bagianlengan kiri yang tak ditemukan. Petugas memastikan bahwa itu adalah tubuh Max setelah sebuah buku harian lengkap dengan tanda tangannya ditemukan. Hingga kini, Direktorat Jendral Pemasyarakatan masih memandang Nusakambangan sebagai tempat pembinaan terhadap napi kelas berat.
Kontribusi Nusakambangan sangat penting bagi Cilacap, berupa perlindungan untuk daerah Cilacap dari angin besar dan ganasnya ombak laut selatan. Sedangkan untuk aktivitas ekonominya, pulau ini dimanfaatkan untuk pencarian ikan oleh nelayan, dan industri modern seperti Kilang Minyak Pertamina, Pabrik Semen, Penambangan Pasir Besi, dll. Disana juga terdapat perkebunan kelapa mampu berbuah 4000 sampai 5000 butir per bulan, perkebunan pisang cavendish sejak 1996 yang mencakup lahan 200 Ha, dan tambak yang kesemua hal tersebut tidak boleh merusak ekkosistem.
Lebih dari 75 tahun Pulau Nusakambangan merupakan daerah tertutup, tetapi setelah beberapa waktu, pulau ini dibuka untuk wisatawan. Dijadikan tempat wisata karena sebagian besar wisatawan datang ke p[ulau ini karena didorong oleh rasa penasaran dan keingintahuan mengenai segala aktivitas yang terjadi, terutama aktivitas yang berkaitan dengan pembinaan napi kelas berat. Hal tersebut merupakan sebuah pengalamanyang menarik dan membanggakan untuk dijadikan bahan cerita kepada saudara atau teman yang belum pernah berkunjung ke pulau ini oleh para wisatawan. Beberapa tempat wisatanya antara lain Potensi Keindahan Alam Bahari, berupa Pantai Permisan, Pantai Pasir Putih, Pantai Pasir Gigit, Pantai Karang Bolong, Pantai Karang Bnadung, Pulau Majeti, Segara Aankan, dan Selat Indralaya. Potensi Keindahan Alam Gua, yaitu Gua Ratu, Gua Pasir, Gua Putri, Gua Masingit Sela, Gua Lawa, Gua Salak, Gua Bantar Panjang. Potensi Keindahan Alam Hutan, yaitu Cagar Alam Nusakambangan Barat, Cagar Alam Nusakambangan Timur, Perkebunan Karet, dan Hutan Mangrove.
Selain itu juga memiliki bangunan bersejarah, yaitu Benteng Karang Bolong, Benteng Batu Njappa atau Benteng Klinker, Monumen Artileri, Mercusuar Cimiring, Pemandangan Berambang, dan Pesanggrahan atau Kupel.
Pertanyaan mulai muncul karena Pulau Nusakambangan kini sedang menghadapi berbagai dilema permasalahan. Pulau yang dulunya mengisolasi diri dari dunia luar, kini mulai terbuka. Secara intendif pemanfaatan pulau ini adalah dimanfaatkan sebagai pulau wisata berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman tanggal 24 April 1995 tentang izin pemanfaatan Nusakambangan sebagai daerah wisata.
Akan tetapi dengan keputusan yang tegas mengenai masa depan Nusakambangan maka dilema permasalahan yang ada akan teratasi. Apapun alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan, sepanjang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen maka itulah yang terbaik bagi masa depan Nusakambangan.
C. Tempat Wisata dan Legenda yang Ada di Nusakambangan
1. Benteng Karang Bolong
Benteng Karang Bolong terletak di kaki pantai timur laut Pulau Nusakambangan yang dapat dicapai dalam waktu 20 menit dari Dermaga Wijayapura atau dengan menggunakan perahu compreng sekitar 15 menit dari Pantai Teluk Penyu. Benteng yang terletak di kawasan hutan lindung ini dengan luas 6.000 m2 memiliki 3 benteng utama dimana salah satunya adalah benteng yang bertingkat tiga yang mempunyai ruang rapat besar dan dilengkapi dengan meriam.
Karena terdapat meriam di benteng tersebut menyebabkan Benteng Karangbolong disebut benteng artileri. Luas lahan keseluruhan sekitar 6.000 m2 dan pada dinding dilapisi dengan aspal .
Benteng yang terbuat dari bata berlepa dan keseluruhan terdiri 4 lantai yaitu 2 lantai berada di atas permukaan tanah sementara dua lantai berada di bawah permukaan tanah, memiliki sejumlah ruangan-ruangan yaitu ruangan barak prajurit , ruang tahanan, ruangan logistik juga dilegkapi dengan pagar tembok keliling, bastion dengan landasan meriamnya, bangunan pengintai dengan lobang-lobang penembakan, gudang amunisi serta bangunan perlindungan.
Dari Benteng Karang Bolong ini dapat diawasi jalur pelayaran di Samudra Indonesia dan jalur masuk ke Pelabuhan Tanjung Intan, antara Benteng Pendem dengan Benteng Karang Bolong keduanya saling melengkapi dalam hal pengawasan perairan Teluk Penyu .
Fungsi Benteng Karang Bolong oleh tentara Belanda sebagai kutup pertahanan guna menangkal serangan musuh yang datang dari laut atau menyerang kapal laut musuh dan sebagai gudang penyimpan rempah rempah milik Belanda. Benteng Karang Bolong tergolong jenis wisata budaya dan daya tarik wisata monumental sebagian besar bangunannya tertutup pohon-pohon besar.
2. Pantai Pasir Putih
Cocok dengan namanya pasir putih karena pantainya berpasir putih sehingga masyarakat menyebutnya Pantai Pasir Putih. Pantai Pasir Putih salah satu obyek wisata yang ada di sebelah selatan Pulau Nusakambangan tepatnya berada di sebelah timur Pantai Permisan. Pantai Pasir Putih dihiasi dengan berbagai batu karang atau pulau – pulau kecil yang membujur ke timur dihiasi ombak yang sangat dahsyat / ganas sehingga benturan air menghantam batu karang hitam menambah keindahan batu karang.
Untuk menuju Pantai Pasir Putih harus berjalan kaki menelusuri jalan yang sudah dibangun trap – trap dari paving blok sepanjang 600 m dari Pantai Permisan naik ke arah timur dan turun sampai pantai pasir putih dengan jarak 1 km. Gugusan batu karang di Pantai Pasir Putih yang membujur ke timur diselimuti ombak nan putih menambah indahnya panorama alam pantai pasir putih.
Batu – batu tersebut selain menambah keindahan pantai juga sebagai pemecah ombak yang menuju pantai pasir putih sehingga ombak yang ganas bisa dijinakan dan relatif tidak berbahaya.
Dengan pasir pantainya yang putih dan ombak yang cukup bersahabat menambah para wisatawan merasa betah dan senang berlama – lama menikmati keindahan pasir putih. Kelebihan pantai pasir putih masih terdapatnya pohon – pohon yang tumbuh secara alami sehingga menambah sejuk udara pantai dan tidak terganggu oleh teriknya sinar matahari karena bisa berteduh atau naik dahan – dahan pohon sambil menikmati deburan ombak laut selatan.
3. Pantai Rancah Babakan
Terletak diujung paling barat Pulau Nusakambangan yang berjarak 35 km dari dermaga Sodong. Untuk menuju pantai ini melalui alur selat Nusakambangan – Segara Anakan melewati Desa Klaces Kecamatan Kampung Laut. Sepanjang perjalanan melewati 4 LP yang masih berfungsi yaitu LP Batu, Besi, Kembang Kuning dan Permisan serta melewati Kecamatan Kampung Laut yang berada di Klaces dengan pemandangan hutan mangrove di kiri kanan alur sungai dan pemandangan pegunungan serta selat Indralaya.
Pantai Ranca Babakan tergolong pantai yang masih perawan karena belum banyak wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, karena memang jalur yang menuju ke pantai belum memadai. Oleh karena itu masih sangat dibutuhkan penanganan pemerintah untuk membuka akses ke pantai ini sehingga dapat menjadi tempat wisata yang mudah untuk dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga dapat memberikan pendapatan bagi daerah.
4. Pantai Permisan
Pantai Permisan juga terdapat di Pulau Nusakambangan tepatnya disebelah selatan LP Permisan. Pantai ini masih sangat alami belum banyak tercemari oleh manusia. Dengan pemandangan yang sangat menakjubkan dan deburan ombak laut selatan akan membawa wiasatawan betah menikmati panorama keindahan pulau-pulau kecil dan batu-batu karang didepan pantai mempunyai nilai tersendiri dibanding pantai wisata lainnya di Cilacap.
Didepan pantai ada batu karang (pulau Kecil) yang mempunyai kenangan tersendiri bagi seorang pejebat negara yaitu Perdana Menteri pertama Indonesia. Sebelum menjadi Perdana Menteri seorang yang bernama Syahrir pernah berkunjung ke Pantai Permisan, di pantai itu Syahrir mencoba menyebrangi gelombang laut yang saat itu sedang kecil, ia berhasil naik ke batu karang tersebut. Akan tetapi pada saat mau kembali ke pantai datanglah ombak yang sangat besar, sehingga Syahrir bertahan sampai berjam-jam menunggu air surut diatas batu karang. Dengan adanya peristiwa tersebut maka nama Syahrir diabadikan sebagai nama gugusan karang di Pantai Permisan yang oleh sebagian kalangan masyarakat menyebutnya Batu Syahrir .
Selain cerita di atas, jika air surut wisatawan bisa mendaki sejumlah batu karang yang tersembul. Mereka akan menyaksikan berbagai simbol sosial sebagai bukti adanya legenda Raja Pakuan Pajajaran yang mempunyai putri cantik terkena wabah penyakit yang bisa sembuh kalau diobati dengan air mata kuda sembrani, maka sang raja mengirim utusan untuk mendapatkan obat tersebut tetapi selalu gagal yang pada akhirnya sang putri itu sendiri berangkat dan karena kecapaian perjalanan jauh ia beristirahat dan mandi di Pantai Permisan terseret ombak ke tengah laut dan terjepit diantara batu karang dan meninggal dan dari kejauhan hanya kelihatan sebagian anggota badannya tanpa busana maka disitu ada batu karang yang mirip alat kelamin perempuan .
Juga disebut permisan saat ada perompak mau mendarat ke Nusakambangan pantai itu tidak tampak tapi setelah permisi pada Sang Baurekso Pulau Nusakambangan nampak pantai tersebut maka disebut permisan
Pantai Permisan juga merupakan tempat penggodokan para prajurit agar mampu menjaga dan dam membela keutuhan bangsa dan negara dari gangguan apapun baik besar maupun kecil yang kiranya mengganggu kedaulatan. Tekad dan kekokohan prajurit tersebut disimbolkan dengan salah satu atribut (pisau komando) yang ditancapkan atau ditusukan kedalam batu karang sehingga dari pantai tampak pisau komando menancap dibatu karang.
Untuk menuju Pantai Permisan para wisatawan dapat menggunakan kapal penyebrangan atau perahu baik dari Pelabuhan Lomanis atau Pelabuhan Wijayakusuma ke Sodong Nusakambangan kemudian dilanjutkan dengan kendaraan pribadi atau carteran rombongan menuju ke permisan. Selama perjalanan, wisatawan bisa menikmati pemandangan alam yang ada di Pulau Nusakambangan dan bisa singgah dulu di obyek wisata Goa Ratu juga bisa melihat LP Kembang kuning , Batu , Besi dan LP Permisan.
5. Pantai Karang Pandan
Pantai Karang Pandan merupakan salah suatu potensi obyek wisata yang ada di Pantai Timur Pulau Nusakambangan. Pantai Karang Bandung ini masih alami belum begitu banyak dicemari oleh ulah manusia dengan pemandangan yang indah di depan pantai dua buah pulau karang (Pulau Majethi) yang oleh masyarakat dipercaya sebagai tempat tumbuhnya kembang Wijayakusuma, ikut menambah keindahan pantai Karang Bandung.
Pantai ini banyak dikunjungi orang pada hari Kamis Wage atau sehari menjelang pelaksanaan Sedekah Laut (Larungan Sesaji) untuk ziarah, tempat ini dijadikan ziarah dengan alasan di pantai ini terdapat beberapa tempat yang dianggap keramat sehingga mereka berkunjung akan lebih banyak mendapat berkah, tempat – tempat keramat diantaranya : Kali Lanang (diambil airnya) yang terletak di bagian timur naik sedikit dari pantai, Batu Meja (Batu Balai) yaitu segumpal batu karang besar yang digunakan sebagai tempat sesaji upacara juga berfungsi sebagai tempat pergelaran serta singgasana.
Untuk menuju pantai Karang Pandan harus menggunakan perahu selama 90 menit atau jalan kaki dari Benteng Karang Bolong Nusakambangan kurang lebih 75 menit. Para peziarah biasanya membawa sesaji yang berupa Jajan Pasar, Buah–buahan, Kembang Telon, Kinang, Kemenyan, Daun Dadapsrep, Kelapa Muda serta beberapa pusaka. Semua sesaji dikumpulkan di atas batu meja, setelah sesaji siap maka sesepuh Nelayan memimpin doa.
6. Legenda Bunga Wijayakusuma
Satu cerita legenda yang cukup terkenal di Indonesia terutama Pulau Nusakambangan adalah tentang Kembang atau Bunga Wijayakusuma. Ceritanya tentang seorang puteri Adipati Bandapati yang memerintah di Kadipaten Bonokeling, bernama Raden Ayu Bnadawati. Ia sangat cantik, molek, berbudi bahasa halus dan sangat lemah lembut sehingga banyak yang ingin memilikinya. Untuk meminang puteri tersebut diadakanlah sayembara yaitu dengan menahan semua kesaktian dan senjata pusaka Adipati Bnadapati. Akhirnya sayembara itu dimenangkan oleh Raden Pucangkembar yang merupakan putera dari Kyai Ageng Giri. Kemudian Raden Pucangkembarpun menikahi Raden Ayu Bnadawati. Walau sudah bersuami dan memiliki 3 orang anak, Raden Ayu Bnadawati masih dikejar Adipati-Adipati yang lain untuk dijadikan isteri. Akhirnya Raden Ayu Bnadawatipun menjelma sebagai setangkai bunga bernama Bunga Wijayakusuma. Begitu tenarnya legenda Bunga Wijayakusuma, sehingga tahun 1971 seorang tokoh penting negeri ini juga melakukan pemetikan Bunga Wijayakusuma dengan cara yang masih tradisonal.
Di Nusakambangan, luas seluruh cagar alam + 1200,50 Ha yang dibagi menjadi dua bagian karena kegiatan LP di wilayan tersebut. Hewan-hewan penghuni Cagar Alam itu dapat digolongkan menjadi Hewan Liar, Melata, dan Burung juga berbagai tanaman yang tumbuh secara berkelompok.
Meski hidup banyak tumbuhan dan hewan, tetapi disana ada keistimewaan tersendiri yaitu hutan Pohon Klalar di bagian Barat dan Bunga Wijayakusuma di bagian Timur yang membuat orang-orang tidak berani berbuat aneh-aneh karena legenda yang ada di tempat itu. Tetapi walau begitu, penjarahan hutan masih marak terjadi.
7. Cerita tentang Kerajaan Nusatembini
Cerita sejarah tentang Kerajaan Nusatembini mengambil setting di wilayah sekitar Pulau Nusakambangan. Nusatembini diceritakan sebagai sebuah Kerajaan Siluman yang cukup besar. Kerajaan ini memiliki wilayah di sekitar pantai Cilacap hingga pulau Nusakambangan. Keraaan ini memiliki benteng alamiah berupa tanamana bambu hingga tujuh lapis (Baluwarti pring ori pitung sap). Penggambaran benteng alamiah dari pagar bambu lapis tujuh itu dapat ditafsirkan bahwa si pembuat cerita hendak mengatakan bahwa pertahanan kerajaan Nusatembini terebut cukup kuat. Selain itu juga menunjukkan bahwa tanaman Bambu Ori merupakan tanaman yang biasa digunakan sebagai pagar atau pengamanan bagi masyarakat Cilacap terhadap gangguan keamanan.
Kerajaan Nusatembini dipimpin oleh seorang penguasa wanita (raja putri) berparas cantik bernama Brantarara. Kecantikan sang putri menarik perhatian para penguasa dari kerajaan lain untuk menjalin kerjasama hingga mempersuntingnya sebagai permaisuri. Akan tetapi untuk mempersunting sang putri tidaklah mudah, karena begitu ketatnya penjagaan dan pertahanan. Banyak raja yang gagal hanya sekadar untuk dapat memasuki wilayah istana kerajaan Nusatembini.
Cerita tentang keberadaan penguasa Kerajaan dari kaum hawa ini sesungguhnya dapat dipandang sebagai simbol tentang kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam hak-hak politik. Dengan demikian pandangan yang mengangap bahwa dalam budaya Jawa kaum wanita dipandang lebih rendah dibandingkan dengan kaum pria tidak terbukti dalam alam pikiran si pembuat cerita sejarah Kerajaan Nusatembini tersebut. Dalam kebudayaan Cilacap ada nilai yang menganggap bahwa wanita juga memiliki kekuatan memerintah, bahkan dalam cerita itu melampaui kemampuan laki-laki.
Persoalannya adalah kapan sesungguhnya asal cerita Kerajaan Nusatembini ini berasal. Penulis sejarah dan hari jadi Cilacap versi Pemerintah Cilacap mengatakan bahwa Kerajaan Nusatembini berasal dari zaman pra sejarah. Hal itu katanya dibuktikan dengan adanya peninggalan dua rumpun bambu ori yang merupakan peninggalan benteng Kerajaan Nusatembini. Pada tahun 1970 peninggalan peninggalan yang dipercaya berasal dari masa pra sejarah itu masih ada yang berlokasi di kompleks dermaga Pelabuhan pasir Besi, akan tetapi pada sat ini peninggalan itu sudah hilang.
Menurut hemat kami, cerita tentang Kerajaan Nusatembini memang bukan mengambil zaman Islam, tetapi juga bukan pada masa pra sejarah. Zaman pra sejarah tidak dikenal konsep kerajaan, yang ada hanya Primus Interpares, dan umumnya laki-laki tertua. Konsep kerajaan baru muncul pada masuknya kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia. Dengan demikian dapat ditafsirkan bahwa latar belakang sejarah Kerajaan Nusatembini sesungguhnya adalah masa Hindu dan Budha di wilayah Cilacap.
Tafsir bahwa latar belakang cerita tentang Kerajaan Nusatembini Nusatembini adalah Hindu Budha didukung dengan cerita lain yang terkait dengan kerajaan tersebut. Cerita rakyat dalam masyarakat Cilacap menceritakan bahwa di sebelah barat dari Kerajaan Nusatembini adalah Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran. Dalam catatan sejarah, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Hindu yang amat berkuasa di wilayah tatar Sunda. Oleh karena Kerajaan Nusatembini sezaman dengan Kerajaan Galuh, maka dapat dipastikan bahwa cerita tentnag adanya Kerajaan Nusatembini berasal dari zaman perkembangan Hindu dan Budha.
Kerajaan Galuh Pakuan Pajajaran merupakan kerajaan besar. Berbeda dengan Nusatembini, penguasa Pakuan Pajajaran adalah seorang pria yang gagah berani. Pada masa pemerintahannya ia dicobai Tuhan dengan berkembangnya wabah penyakit yang menyerang rakyatnya. Akan tetapi rakyatnya menjadi sangat menderita karena banyak di antara mereka yang harus kehilangan anggota keluarga akibat ganasnya wabah penyakit tersebut. Raja Pajajaran ini berusaha mencari cara untuk memecahkan masalah yang sedang melanda negerinya. Segala usaha telah dilakukan untuk mengatasi wabah tersebut, tetapi sia-sia. Raja Merasa sedih melihat penderitaan yang menimpa rakyat di seluruh negerinya, dan semakin sedih lagi ketika putra dan putrinya juga terserang penyakit.
Ketika raja sudah hampir putus asa dalam mengatasi wabah penyakit yang melanda negerinya, datanglah seorang pendeta (wiku). Pendeta tersebut menyampaikan maksud kedatangannya hingga terjadi dialog seperti kutipan berikut :
Pendeta : ”Gusti Prabu junjungan hamba, ampunilah hamba ini akan segala kelancangan hamba menghadap Gusti tanpa panggilan dan dengan segala kemurahan Gusti Prabu, kami mohonkan maaf atas segala kesalahan ini”.
Raja : ”Teramat gembira rasanya aku melihat kedatangan wiku saat ini sebab memang ada sesuatu yang kini tengah merisaukan pikiranku sebagai pimpinan pemerintahan di Kerajaan Pajajaran ini”.
Pendeta : ”Gusti Prabu Junjungan hamba, rasanya hamba memaklumi apa yang tengah Gusti hadapi pada saat ini karena adanya wabah penyakit yang menimpa para kawula Pajajaran. Sampai pula Tuanku Putri saat ini terserang wabah penyakit itu”.
Raja : ”Rasanya memang demikian wikut, bahwa kerisauanku dan kecemasanku masih amat mencekam. Tetapi apakah kiranya bapa wiku dapat memberikan jalan keluar untuk mengatasi kesemuanya ini?”
Pendeta : ”Gusti Prabu Junjungan hamba, kedatangan hamba ini bermaksud untuk menyampaikan adanya ”wisik” atau ilham yang telah hamba terima. Bahwasanya apa yang terjadi saat ini di lingkungan Kerajaan Pajajaran serta penyakit yang diderita oleh Tuanku Putri junjungan hamba, masih dapat disembuhkan dengan obat apa yang disebut ”Air Mata Kuda Sembrani”. Adapun obat itu hanya dapat diusahakan dari bagian timur Kerajaan Pajajaran ini. Di arah timur sanalah ada sebuah keratorn yang disebut Nusatembini dan disitulah obat obat tersebut akan didapatkan. Tetapi untuk mencapai daerah itu serta mendapatkannya tidak mudah, sebab lingkungan Kraton Nusatembini adalah sangat gawat. Maka seyogyanya Gusti Prabu Junjungan hamba mengutus para abdi dalem Pajajaran yang terpilih untuk menghadapi ratu putri yang memimpin keraton tersebut.
Haturkanlah segala maksud Gusti untuk memohon apa yang disebut ”Air Mata Kuda Sembrani” yang menjadi peliharaan sang ratu. Apabila usaha mendapatkan airmata Kuda Sembrani itu berhasil, maka hal itu akan menjadi obat serta tumbalnya (Penolak) Kerajaan Galuh Pajajaran dari segala mara bahaya yang bakal datang.
Raja Pajajaran merspon positif saran-saran dari sang wiku tersebut. Raja tersebut kemudian mempersiapkan diri untu kmenuju Nusatembini. Beberapa orang adipati yang berada di bawah kekuasan Pajajaran yang dianggap mampu ditugasi menuju kerajaan siluman diutus sang raja menuju Nusatembini. Petinggi utusan jatuh pada Patih Harya Tilandanu yang dibantu oleh Adipati Gobog dan Adipati Sendang. Mereka mengerahkan prajurit pilihan agar segala rintangan di perjalanan dapat diatasi.
Setelah persiapan untuk berangkat menuju Kerajaan Nusatembini selesai, maka rombongan prajurit dari Pajajaran tersebut berangkat menuju kerajaan siluman di pantai selatan Cilacap tersebut. Meskipun berasal dari prajurit pilihan, perjalanan menuju Nusatembini ternyata tidak mudah. Mereka harus melewati alam yang masih ganas berupa hutan belantara dan rawa-rawa yang membentang luas. Dalam situasi alam yang demikian pra prajurit Pajajaran dengan semnagat yang membara menuju Kerajaan Nusatembini agar memperoleh obat penyakit putri raja ” air mata kuda sembrani”.
Para prajurit utusan Pajajran tersebut akirnya sampai di wilayah Cilacap. Ketika sampai di wilayah Nusatembini mereka melihat adanya kekeuatan yan mengelilingi kerajaan tersebut yang amat kuat. Para prajurit berusaha memasuki istana kerajaan itu dengan berbagai cara. Akan tetapi kali ini usaha itu gagal karena adanya benteng rumpun bambu yang berlapis-lapis rapat yang mengellingi Kerajaan Nusatembini ibarat seperti pagar berlapis. Usaha untuk memasuki istana Nusatembini berkali-kali dicobanya, dan ternyata selalu gagal.
Kegagalan berkali-kali untuk memasuki Istana Nusatembini tidak membuat para prajurit Pajajaran putus asa. Dengan semangat membela sang Raja dan negaranya mereka selalu mencari cara untuk dapat memasuki Istana Nusatembini. Adipati Gobong, Adipati Sendang dan Patih Harya Tilandanu jalan lain diluar jalan perang. Mereka bersemedi untuk mendapatkan ilham dan jalan keluar agar dapat memasuki Istana Nusatembini. Setelah beberapa hari bersemedai akhirnya mereka memperoleh petunjuk gaib. Dalam petunjuk gaib itu dikatakan bahwa benteng bambu yang mengelilingi Nusatembini akan dapat dihancurkan denganmenggunakan peluru emas.
Setelah mendapatkan ilham tersebut para prajurit tata sunda utusan raja Pajajaran tersebut mengubah taktik dalam memasuki Istana Nusatembini. Mereka membuat peluru emas yang berasal dari uang emas untuk menghancurkan bambu yang mengelilingi keraton dengan raja perempuan tersebut.
Pembuatan peluru emas dilakukan oleh rombongan prajurit Pajajaran di lokasi yang tidak jauh dari Istana Nusatembini. Mereka singgah di suatu daerah di dekat istana tersebut selama berhari-hari. Selain memproduksi peluru emas, mereka juga mengatur siasat untuk melakukan penyerangan. Di daerah tempat persiapan penyerangan ini dikenal dalam cerita rakyat Cilacap sebagai daerah Donan. Satu daerah tempat Andon (bersinggah).
Setelah rencana penyerangan diatur secara matang, maka pada hari yang telah ditentukan rombongan prajurit Pajajaran melakukan serangan ke Istana Nusatembini. Serangan dilakukan oleh prajurit tangguh dengan menggunakan peluru emas yang telah dipersiapkan sebelumnya. Peluru-peluru itu ditembakkan dan berjatuhan dekat atau di bawah rumpun bambu yang membentengi Istana Nusatembini. Para penduduk Nusatembini yang melihat peluru emas berjatuhan di bawah pepohonan bambu berusaha mengambil peluru-peluru yang bernilai ekonomi tinggi pada masa itu. Untuk dapat mengambil peluru tersebut mereka harus menebangi pohon bambu yang berlapis-lapis tersebut.
Prajurit Pajajaran menyadari makna peluru emas ternyata sebagai alat memancing penduduk dalam kerajaan untuk membuka isolasi kerajaan dengan menebang pohon bambu yang menjadi benteng kerajaan. Sedikit demi sedikit akhirnya Prajurit Pajajaran semakin dapat bergerak maju setelah dapat melewati rumpun-rumpun bambu ori yang ditebangi oleh penduduk setempat. Prajurit Pajajaran akhirnya berhasil memasuki dalam istana setelah berhasil melampaui tujuh lapis pagar bambu yang telah habis ditebangi penduduk yang tergiur pada peluru emas yang berjatuhan di bawah pohon bambu.
Cerita tentang adanya peluru emas ini dapat ditafsirkan dua hal yang menyangkut fakta-fakta historis dibalik cerita itu. Pertama, konsep senjata api dalam kisah tersebut menunjukkan bahwa latar belakang cerita itu adalah pada masa Kerajaan Pajajaran akhir menjelang berkembangnya agana Islam di Nusantara, kemungkinan abad ke-15 dan ke-16. Hal itu dapat dijelaskan karena senjata api diperkenalkan oleh orang-orang Portugis dan kemudian Belanda pada abad-abad tersebut. Kedua, kelemahan suatu negara sehebat apapun akan dapat dipatahkan dengan kekayaan. Emas yang merupakan simbol kekayaan yang bernilai ekoomi tinggi telah menggoda rakyat Nusatembini sehingga dengan mudah dapat disusupi oleh pasukan asing.
Para prajurit Pajajaran akhirnya dapat memasuki Istana Kerajaan Nusatembini. Mereka bermaksud untuk menangkap sang ratu. Akan tetapi mereka mengalami kesulitan, sebab sang ratu memberikan perlawanan. Melihat bahaya yang mengancam, Raja Putri Nusatembini ini kemudian naik kuda sembrani terbang ke angkasa. Dengan suara lantang sang putri menantang para prajurit pendatang terebut, sembari berucap ”Hai prajurit Pajajaran, tunjukkan kesaktian dan kejantananmu, tangkaplah aku. Kalau dapat menangkap diriku, aku akan tunduk, Kerajaan Nusatembini aku serahkan kepadamu.” Melihat keperkasaan sang ratu, pra prajurit Pajajaran menjadi tercengang dan tidak segera melakukan perlawanan.
Di bagian lain diceritakan bahwa Patih Harya Tilandanu memasuki ruang dalam istana Nusatembini . Ketika sedang menjelajahi ruang-ruang tersebut, ia menemukan seorang wanita yang snagat cantik. Menurut keyakinan masyarakat setempat, putri terebut adalah Ratu Brantarara, Raja Putri Nusatembini. Sang Patih berusaha untuk mendekati wanita tersebut, tetapi belum sampai berhasil mendekat wanita itu lenyap dari pandangan matanya dan berubah menjadi ”golek kencana” (boneka emas). Sang Patih menjadi gemas dan berusaha untuk memegang golek tersebut, tetapi benda itu melejit dan mengenai tubuh sang patih hingga terjatuh. Boneka itu mengeluarkan warna berkilau yang menyebabkan sang patih mengalami kebutaan. Dengan adanya peristiwa itu, maka usaha utusan Pajajaran untuk mendapatkan air mata kud asembrani sebagai obat penyembuh putri raja mengalami kegagalan. Akan tetapi paa prajurit Pajajaran juga tidak berani kembali pulang ke Pajajaran dengan tangan hampa karena takut ancaman hukuman yang berat akibat kegagalannya.
Para prajurit Pajajaran kemudian menetap di daerah Nusatembini, termasuk Patih Harya Tilandanu. Bahkan Patih Harya Tilandanu ini meninggal dunia di Cilacap dan dimakamkan di Gunung Batur. Cerita Rakyat Cilacap mengatakan bahwa makamnya di desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Cilacap. Adipati Gobog juga menjadi penghuni menetap di wilayah Nusatembini. Mereka meninggal di wilayah ini dan dimakamkan di sebuah tempat yang terkenal dengan sebutan makam Adipati Gobog. Lokasi makam itu sebelah selatan jalan Jenderal Sudirman, tidak jauh dengan pasar seleko. Nama Adipati Gobog sempat diabadikan menjadi nama jalan, sebelum berubah menjadi jalan Sudirman. Sementara itu Adipati Sendang, makamnya di Desa Donan.
Sumber : Buku Pengkajian dan Penulisan Upacara Tradisional di Kabupaten Cilacap. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
---------
4 MISTERI Di Nusa KAMBANGAN
4 MISTERI Di Nusa KAMBANGAN - Nusa Kambangan merupakan nama sebuah pulau di Jawa Tengah yang lebih dikenal sebagai tempat eksekusi para terpidana mati dan juga tempat dikurungnya orang-orang dengan kasus pidana berat. Nusa kambangan juga merupakan salah satu Lembaga Pemasyarakatan (LP) berkeamanan tinggi di Indonesia.
MISTERI Di Nusa KAMBANGAN
MISTERI PENJARA NUSA KAMBANGAN
Pulau Nusa Kambangan ini masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Cilacap dan tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia.
Untuk mencapai pulau ini orang harus menyeberang dengan kapal feri dari pelabuhan khusus yang di kelola oleh Departemen Keha****n R.I. yaitu dari Pelabuhan Sodong menyebrang ke Cilacap, Jawa Tengah selama kurang-lebih lima menit dan bersandar di Pelabuhan feri Wijayapura di Cilacap.
Namun, tau kah anda jika pulau ini menyimpan segudang misteri yang memang telah dipercaya oleh para sipir yang berjaga disina? beberapa misteri bahkan di akui disaksikan langsung oleh para sipir disana.
Berikut ini adalah 4 Misteri yang ada di LP legendaris Nusa Kambangan :
1. Kijang emas kebal peluru
Malam itu Ageng memulai perburuan. Dia berangkat selepas magrib dari kediamannya di kompleks perumahan sipir Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Di tengah gelap dekat lokasi eksekusi Amrozi, Ageng melihat seekor kijang. Hewan dilindungi itu bertanduk kuning menyerupai emas dengan tanda putih di paha kiri.
Ageng lantas mengangkat senapan. Dia membidik ke arah sasaran. Sekejap kemudin terdengar bunyi letusan, namun kijang itu tidak tersungkur. Di mencoba lagi, hasilnya nihil. “Ditembak berkali-kali nggak mati,” katanya saat bercerita di atas bukit kapur Pulau Nusa Kambangan.
Bukannya lari, kijang sakti itu malah memutar lehernya ke belakang. Sontak Ageng kaget. Dia lantas membenamkan senapannya ke tanah dan mengarahkan lagi ke arah kijang. Hewan itu langsung lari tunggang langgang dan menghilang. “Katanya kalau nggak mempan, kita tinggal benamin pucuk senjata ke tanah. Eh ternyata benar dia lari,” ujarnya.
Bukan pertama kali Ageng menemui kijang emas saat berburu di Nusa Kambangan. Menurut dia, binatang ini kerap berpindah-pindah mengelilingi pulau itu. Kijang itu sering terlihat di areal eksekusi terpidana mati teroris Bom Bali I Amrozi dan Imam Samudera. “Sering terlihatnya di tempat eksekusi Amrozi,” ucap Ageng. Baca Juga : DOA Memohon Hajat Besar
Anggota Ikatan Putra Putri Nusa Kambangan (IPANA) bernama Slamet membenarkan keberadaan hewan kebal tembak itu. Kejadian dialami Slamet sama seperti Ageng. Saat hendak menembak, senapan miliknya justru tak bisa meletus tanpa sebab jelas. Berkali-kali dia mengokang, berkali-kali pula dia gagal. “Setelah keluar dari hutan, baru bisa meletus,” tutur Slamet.
Kejadian aneh dialami Slamet terus berlanjut. Saat hendak pulang dia kesasar. Padahal jarak pintu masuk hutan dari tempat dia menemukan kijang emas hanya sekitar 15 meter. “Sempat nggak bisa pulang, padahal jalan keluarnya dekat,” katanya. Baru setelah membaca basmalah, Slamet bersama dua rekannya bisa menemukan jalan keluar. “Jalannya langsung kelihatan.”
Ageng dan Slamet meyakini kijang emas itu merupakan salah satu penjaga Nusa Kambangan. “Kayaknya salah satu penjaga pulau ini,” kata Ageng.
2. Akar mimang bikin kesasar
Letaknya tidak jauh dari pusat Kota Cilacap, Jawa Tengah. Namanya kesohor sejak zaman Belanda lantaran dikenal sebagai tempat para tahanan politik. Di pulau ini ada sebuah benteng peninggalan Belanda. Pulau itu kini dikenal karena penghuninya narapidana kelas kakap.
Kusni Kasdut, penjahat era 1980-an berperilaku seperti Zoro pernah mendekam di penjara Nusa Kambangan sebelum dihukum mati. Selain itu ada Jhony Indo, narapidana paling dicari dan tersohor lantaran berhasil melarikan diri dari Nusa Kambangan. Lalu ada terpidana teroris Bom Bali I, Amrozi dan kawanannya dan teranyar John Kei juga baru saja dipindahkan ke penjara kelas berat ini.
Banyak yang menyamakan Nusa Kambangan dengan penjara di Pulau Alcatraz, Teluk San Francisco, California, Amerika Serikat. Bedanya Alcatraz merupakan pulau karang sedangkan Nusa Kambangan ialah pulau dengan kekayaan alam melimpah dan banyak gua alam.
Namun keelokan pulau ini rupanya memiliki keangkeran. Jangan sembarangan masuk ke dalam hutan di Nusa Kambangan. Salah-salah bisa kesasar alias tidak bisa keluar. Salah satu jenis pohon paling dihindari yaitu akar mimang. Tumbuhan merambat ini tidak boleh dilangkahi. Jika hal itu dilakukan, ada kepercayaan bakal berputar-putar di tempat.
 mencoba masuk ke dalam hutan saat mereportase di bukit kapur. Salah seorang pengantar, Ageng, bercerita soal pantangan melangkahi akar Mimang. “Ayo kita turun sebelum keluar akar Mimang,” katanya seraya menunjuk ke arah sebuah akar mimang di sebelah dia. “Iya ini akar mimang,” ujarnya dengan logat Cilacap kental dikenal dengan sebutan bahasa ngapak. Baca Juga : Keris Semar Kuncung Kencana Pengasihan
Jarum jam saat itu menunjukkan pukul lima sore. Keadaan mulai gelap ditambah suara hewan-hewan liar hutan mulai terdengar bersahutan. Slamet membenarkan soal pantangan melangkahi akar mimang. Bila melangkahi pohon merambat itu bakal sulit mencari jalan pulang. Namun Slamet punya jurus jitu mengatasi hal itu. Orang tuanya dulu berpesan kalau hendak masuk hutan sebaiknya menandai pohon besar menggunakan golok sebagai tanda pengingat jalan. “Tergantung niat sebenarnya, selama baik pasti tidak apa-apa.”
3. Penunggu Mustika Biru
Ada cerita menarik dari Nusa Kambangan. Dibalik angkernya penghuni di dalam lembaga pemasyarakatan ada di sana, penunggu dipercaya dari alam gaib juga paling ditakuti di pulau ini. Seorang paranormal nyaris meninggal saat mengangkat Batu Mustika Biru di Gua Ratu, Nusa Kambangan.
Ceritanya begini. Seorang paranormal kenamaan dari Jakarta dua tahun lalu datang ke sana. Dia lalu bersemedi seharian di dalam gua untuk mengambil mustika. Saat Mustika itu keluar, sang paranormal tidak sadarkan diri dan nyaris meninggal.
Beruntung saat itu seorang petugas lembaga pemasyarakatan menemukan dia. Paranormal itu diberikan segelas air dan langsung sadar. “Dia hampir mati, untung ada petugas lembaga pemasyarakatan menemukan dia,” kata Slamet, anggota Ikatan Putra Putri Nusa Kambangan (IPANA).
Menurut Slamet, cerita berkembang di masyarakat pesisir pantai Cilacap mengatakan paranormal itu ingin mengembalikan penunggu Gunung Gede ada di Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan hasil tirakat di Gunung Gede, dia dibisiki untuk menjemput sang penghuni di Nusa Kambangan.
Karena jika tidak, bakal ada bencana di Gunung Gede. “Katanya bakal ada bencana, karena penunggunya pindah ke Nusa Kambangan,” ujar Slamet.
Selain Mustika Biru, Slamet mengungkapkan ada macan kumbang berkeliaran di dalam hutan. “Ciri-cirinya bau anyir,” ucapnya. Saat ini, kata Slamet, macan itu memakan ternak milik warga di Nusa Kambangan. Turunnya macan itu dipercayai lantaran di daerah Cilacap belum turun hujan. “Karena di atas nggak ada air,” ujarnya.
Namun macan ini belum pernah mencekam warga Nusa Kambangan. Binatang ini bakal lari jika bertemu warga. “Mungkin karena di sini tidak seperti di Kalimantan. Kalau di sana kan diburu,” tutur Slamet.
4. Kawuk pemakan mayat
Bentuknya seperti biawak, berkaki empat, pemakan daging. Penciumannya tajam persis komodo. Bedanya dengan dua hewan melata itu, kawuk berdiri, liar menyerang manusia. Warga Solok Timur, Pangandaran, Jawa Barat, pantang menyimpan mayat di rumahnya.
Solok secara wilayah masuk Nusa Kambangan, Jawa Tengah. Jika menyusuri melalui kapal nelayan bisa menghabiskan sekitar empat jam dari pesisir Cilacap. Tempatnya terisolasi dari kawasan pulau Alcatraz Indonesia itu. Akses tertutup dan medan sulit sebab jalan masih terbatas.
Heri, nelayan ikan sekaligus pengantar wisatawan lokal atau mancanegara, membuktikan dengan mata kepalanya sendiri. Gerombolan kawuk mengejar mayat temannya tewas di dekat perkampungan Solok Timur.
Penerangan di Solok belum memadai. Jika malam tiba, genset mulai dioperasikan memasok listrik di desa paling selatan itu. Mengurai rasa penasarannya dengan sosok binatang pencari bangkai itu, dia harus melindungi teman sesama nelayan.
“Sudah kemalaman, jenazah harus dibawa ke kapal. Soalnya kawuk datang sekitar sepuluh ekor, kita semua buru-buru bawa pergi,” katanya di atas kapal miliknya, di Cilacap, Jawa Tengah.
Penduduk Solok sudah terbiasa sejak matahari terbenam memilih berdiam diri rumah. “Kalau malam sudah jarang keluar rumah. Bila keluar minimal harus bawa golok,” ujar Heri.
Pulau seluas 21 ribu hektare itu memang cukup nyaman menjadi habitat binatang liar: macan kumbang, macan tutul, dan binatang melata. Konon pada 1990-an pernah dilepas setruk ular kobra di Nusa Kambangan. “Sekarang sudah ratusan mungkin, beranak pinak,” tuturnya.
Heri mengatakan kondisi menakutkan memang disebar di pulau penjara kelas kakap itu. Selain cerita mistis, hewan-hewan jadi-jadian pun terekam oleh mata penduduk asli. “Ada juga hewan berkepala anjing, berbadan manusia penuh bulu. Sebutannya aul,” kata Heri.
Saat itu temannya sedang menebang pohon di tengah pulau. Menjelang sore sosok aul terlihat sekelebatan mata. Bentuknya aneh, jalannya miring, kepala dan badannya terbalik. “Dia nggak menyerang, jalan cepat langsung menghilang,” ujarnya.
Aul diyakini sebagai seseorang sedang menimba ilmu hitam. Sebelum ilmunya sempurna, orang itu berubah menjadi manusia serigala dan kerap memangsa kambing. Baca Juga : Manfaat dan Khasiat Batu Sarang Tawon
Tak ada mengetahui awal ceritanya. Kisah tak berujung seperti itu memang dibuat sengaja untuk menghindari pengunjung luar memasuki Nusa Kambangan. Alam menyimpan rahasianya dengan rapat.
=====
Sumur Horor yang Bikin Merinding di Nusakambangan
Sumur dengan kisah horor di Benteng Karang Bolong (Rangga/detikTravel)
Cilacap - Benteng Karang Bolong di Nusakambangan Timur, Cilacap, Jawa Tengah menyimpan berbagai cerita misteri yang bikin merinding. Konon, benteng peninggalan Belanda itu dulunya punya sumur tempat pembantaian pekerja paksa.
Rombongan turing Honda Smart Adventure sempat ditantang untuk melongok wisata sejarah yang penuh misteri itu. Untuk masuk ke benteng itu, Smart Rider -panggilan rider di turing Honda Smart Adventure- harus menumpangi perahu dari Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah.
Perjalanan dari Teluk Penyu ke Pulau Nusakambangan Timur ditempuh selama sekitar 15 menit. Untuk informasi, untuk naik perahu itu wisatawan harus membayar Rp 25.000 Teluk Penyu-Pulau Nusakambangan Timur PP.
Tapi, 15 menit itu belum sampai ke bentengnya. Rombongan Honda Smart Adventure masih harus menumpang odong-odong yang disediakan warga sekitar. Untuk naik odong-odong biayanya sebesar Rp 10.000 dari pantai ke benteng PP.
Sesampainya di benteng, kesan angker sudah terasa. Masuk ke gerbang bentengnya saja sudah bikin merinding. Tapi itu belum ada apa-apanya. Benteng Karang Bolong yang berdiri sejak tahun 1716 ini terdiri dari beberapa bangunan yang tersebar. Benteng tersebut punya ruangan barak prajurit, ruang tahanan, ruangan logistik, bangunan pengintai, gudang amunisi, tempat meriam, aula dan ruang absen untuk para prajurit Belanda.
Usai melewati gerbang, rombongan harus naik ke bangunan utama benteng. Di sana, ada tempat pembantaian pekerja paksa. Konon, saat masa penjajahan dulu, pekerja paksa yang sudah tua dan sakit-sakitan sehingga tidak sanggup lagi untuk bekerja langsung dibantai, bukannya diobati.
"Jadi pembantaiannya itu pekerja kita dilemparin langsung diberondong peluru dari atas," kata Pak Karebet selaku tour guide tim Honda Smart Adventure.
Mayatnya ada yang langsung dikubur, ada juga yang dimasukkan ke dalam sumur yang terpisah dari benteng. Sumur itu berjarak sekitar 100 meter dari pintu masuk benteng. Tapi, pengunjung tidak dibolehkan untuk mendekati sumur itu. Pak Karebet tak mau memberi tahu alasannya. Saya hanya dibolehkan untuk meengambil gambar sumur itu.
Ada lagi yang lebih seram di benteng ini. Menurut Pak Karebet, ruang absen di benteng ini percaya tidak percaya paling banyak makhluk astralnya. Makanya, pengunjung tidak ada yang dibolehkan masuk ke ruang absen.
"Ruang absen enggak boleh masuk. Yang sudah-sudah banyak yang kayak kesurupan gitu. Banyak astralnya, percaya enggak percaya," katanya.
Untuk berkunjung ke benteng ini, traveler dilarang teriak-teriak dan berbicara kasar. Kata Pak Eko Kristianto sebagai tour guide yang menemani Pak Karebet, yang penting kita harus sopan.
"Namanya kayak gini ya enggak boleh sembarangan. Yang penting kita sopan, menghormati. Kepercayaan dari masing-masing pribadi. Yang namanya alam kan ada 2 ya," kata Pak Eko.
Setelah melihat-lihat dan 'menguji nyali' Anda juga bisa langsung menghibur diri di Pantai Pasir Putih Karang Bolong. Hanya turun sedikit dari benteng, pantai nan indah itu sudah terlihat.
Para Smart Rider pun tak mau membuang kesempatan. Mereka langsung selfie berlatarkan pantai dengan ombak yang bergejolak.
Oh ya, untuk berwisata ke benteng ini, pengunjung harus sudah kembali pukul 17.00 WIB. Soalnya, benteng di yang dikelilingi hutan ini masih banyak binatang buasnya. Di sana, ada macan kumbang dan beberapa hewan liar lainnya.
"Pengunjung jam 5 sore harus turun, kawasan ini harus steril. Ya karena yang pertama gelap, kedua binatang-binatang pada turun. Ya kita cari amannya aja," kata Pak Eko.

4 komentar:

  1. Pengakuan Kisah Nyata Ibu Ratnawati


    Tanpa Rekayasa Cerita Ini Benar Adanya.



    Assalamualaikum Wr, Wb.


    sebelumnya saya minta maaf apabilah tulisan yang saya posting ini menyinggung hati para pecinta dunia maya, namun apa yang saya tulis ini bukanlah tapi kisah nyata yang saya alami dan rasakan saat ini,


    sebelum saya melanjutkan cerita ini perkenalkan nama lengkap saya Ibu Ratnawati Usia 44 tahun tinggal di Pohuwato propinsi Gorontalo, kisah saya mulai ketika saya dan suami membuka usaha pengepul rumput laut di daerah kami awalnya usaha kami sangat maju pesat dan ekonomi kami boleh di katakan sudah berkecukupan karna usaha yang mulai maju pesat itu akhirnya saya dana suami sepakat untuk membesarkan usaha kami dengan meminjam modal di dengan jaminan surat tanah dan rumah kami, saya dan suami mendapat pinjaman dari bank sebesar 1 Milyar kami pun memakai uang itu untuk mengepul semua hasil rumput laut di gorontalo, namun nasip berkata lain bukannya keuntungan yang kami dapat tapi malah musibah gudang tempat penyimpanan yang bersampingan dengan rumah kami ludes terbakar api semuanya musnah tanpa sisa barang uang perhiasan pun habis, saat itulah kami terpuruk dan jatuh miskin, keputusasaan melanda kami dan pada akhirnya saya dan suami memutuskan mencari jalan instan minta pesugihan pada awal maret kami berkunjung ke tanah jawa menjumpai seorang dukun di kota malang berbagai ritual sudah kami jalani tapi hasilnya nol. uang kami habis tapi kami tidak dapat apa-apa, lalu kami cari ke tempt lain dan kami bertemu dengan K.H. Abah Manzur, setelah kami mendengarkan penjelasan beliu awalnya kami sedikit ragu akan berhasil karna cara beliu ritual tidak pakai bahan apapun cuma pakai uang yg kami sisahkan itu, setelah menunggu 5jam lamanya allhamdulillah, mata saya tertujuh pada karung yg didalamnya penuh dengan uang pecahan 100 ribu, kemudian pak kyai memanggil kami dan menyampaikan itu uang anda ambillah "kata beliu" dengan sujud syukur kami mencium kaki beliu sambil menangis bahagia, lalu ke esokan harinya kami pulang ke gorontalo untuk meritis usaha lagi, berkat bantuan dana gaib 3 milyar dari abah manzur kini hidup kami sdh lebih baik dari sebelumnya, kepada saudaraku yang ingin mengubah nasib jangan pikir pikir lagi segeralah minta pertolongan beliu insyaallah beliu akan membantu kesusahan anda.


    Sedikit saya tambahkan bahwa ritual pesugihan abah tanpa tumbal dan resiko apapu di jamin aman dunia akhirat,


    Jika ingin merubah nasib segerah hubungi kyai abah manzur di nomor tlp 0853~2048~9499 atau kunjungi situsnya: https://ahlipesugihanislami.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Terima kasih infonya
    Jangan lupa kunjungi
    https://ppns.ac.id/
    https://selinganhidup.wordpress.com

    BalasHapus
  3. Hai kakak , perkenalkan kami lotto03 Adalah Salah Satu Agen kasino Dan Togel Online Terbesar Dan Terpercaya Di Indonesia

    Berikut LIVE GAMES CASINO di LOTTO03

    Roulette Fast
    Monopoly
    Baccarat
    Dragon / Tiger
    24D
    24Dspin
    12D
    Roulette
    Oglok
    Sicbo[Dice]
    Dice 6
    Head Tail
    Red White
    Billiards
    Poker Dice
    Gong Ball
    Suwit
    NIU NIU
    IDN 4 STAND
    FANTAN GAMES

    4 PASARAN TOGEL

    - SYDNEY
    - SINGAPORE
    - HONGKONG
    - TOTO MACAU

    jangan pernah ragu dengan lotto03 kami sudah 7 tahun kemenangan berapapun kami bayar bosku semua..
    Untuk promo bonus di lotto03 sangat banyak bosku biar info lebih lengkap bosku bisa ADD nomor WHATSAPP dan LINE kami ya bosku semua..

    Info Lebih Lanjut Silahkan Add

    ** Wa : +6281285979785

    ** LINE : LOTTO03JOSS

    UNTUK LINK BERMAIN LOTTO03
    WWW*ANGKALOTTO*ORG
    WWW*ANGKALOTTO*NET
    WWW*ANGKALOTTO*INFO
    (TANDA BINTANG DI GANTI DENGAN TANDA TITIK BOSKU SEMUA)

    BalasHapus
  4. DAFTAR SEKARANG!!!
    WWW.PELANGIANGKA.COM

    Dengan diskon togel terbesar dan promo hot lainnya.

    Pasaran : SYDNEY & HONGKONG
    4D : 66.00% , 3D : 59.00% , 2D : 29.00%

    Pasaran : SENTOSA 4D - SINGAPORE - SENTOSA TOTO - FINLANDIA
    4D : 66.00% , 3D : 59.50% , 2D : 29.50%


    >> Hot promo <<

    Bonus New Member 10%
    Bonus Deposit Harian 5%
    Bonus Cashback up to 15%
    Bonus Rollingan 0.3%
    Bonus Rollingan casino 0.8%
    Bonus Referral Up to 2%

    Mudah menang
    menang besar di bayar lunas!!!
    Aman dan terpercaya hanya di PELANGI4D.
    Gabung dan nikmati promo menariknya!! ^__^

    Kontak kami :
    IG : pelangiangka
    WA : +6281287736082
    Line : Pelangijitu

    Pelayanan online 24 jam :)

    BalasHapus

SEJARAH CANDI BOROBUDUR

sesuai kajian Islam VERSI KH FAHMI BASYA. Menurut sebuah penelitian oleh Pak KH Fahmi Basya memperoleh kesimpulan bahwa kisah nabi...